Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Sejak Dini

di MI Sekecamatan Bandar Mataram

Authors

  • Syaifur Rohman Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah AL Mubarok Bandar Mataram

DOI:

https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.53

Keywords:

Jiwa Kepemimpinan, Anak Usia Dini

Abstract

Negara membutuhkan generasi terbaik yang mempunyai kemampuan memimpin bangsa ini guna mencapai kejayaan di masa depan. Pemuda-pemuda saat ini adalah pemimpin bangsa di masa depan, mereka akan menerima tongkat estapet kepemimpinan bangsa sehingga mereka harus dibekali dengan kecakapan-kecakapan dasar kepemimpinan .Inilah cita-cita pemuda yang akan menjadi pemimpin bangsa masa depan. Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab disebut Zi’amah atau Imamah . dalam terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha bersama. Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen yang menduduki posisi strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan tanggung jawab pada sebuah organisasi. Seorang pemimpin harus sanggup bekerja dalam jangka panjang dan dalam waktu yang tidak tertentu. Hal tersebut tercermin dalam keteguhan pendiriannya, kemauan yang keras dalam bekerja dan penerapan sifat-sifat pribadi yang baik dalam pekerjaannya

Inti pelajaran kepemimpinan untuk siswa SD adalah kegiatan menghormati dan saling mempercayai, serta membuat koneksi emosional dan komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas. Dalam kehidupan di kelas, penting bagi siswa SD untuk merasakan atmosfer kepemimpinan, dimana guru harus memberikan kesempatan yang menjanjikan bagi siswa untuk memperbesar konsepsi kepemimpinan mereka dengan menghubungkan emosi dirinya sendiri dengan gairah untuk melayani teman sebaya, disiplin dalam mendengarkan pendapat guru ataupun teman sebayanya, dan berani dalam bertanya. Mendengarkan dengan rasa ingin tahu adalah tindakan kreatif yang paling kuat yang dapat dilakukan, karena mendengarkan adalah pintu dimana anak membiarkan dunia luar untuk masuk. Kegiatan mendengarkan dapat meningkatkan komunikasi interpersonal, memperkuat keterampilan anak, menciptakan makna bersama, mengembangkan kemitraan bersama, dan berpartisipasi dalam kegiatan kepemimpinan bersama di dalam kelas ataupun di sekolah. Pemecahan masalah, imajinasi, dan perilaku prososial adalah aspek kepemimpinan yang dapat dipelajari pada anak sekolah dasar. Tapi hal seperti itu bukan prioritas kebutuhan anak, anak harus diberikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan sikap kepemimpinan mereka di sekolah, karena anak memiliki kecerdasan untuk memberikan kepemimpinan, dan mereka juga harus mengembangkan keterampilan sosial yang efektif dalam rangka untuk mengambil posisi kepemimpinan dimasa yang akan datang.

References

Hamzah Zakub, Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan, Bandung, CV Diponegoro,

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta, PT Raja Grafindo Jakarta, 2012

Vietzal Rivai, Bahtiar dan Boy Rafli Amar, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi, Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2013

Depdiknas. 2010. Grand desing pendidikan karakter. Jakarta

Salim, A.M. 2002. konsepsi kekuasaan politik dalam Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Ahmad Susanto, Bimbingan Konseling Di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:Kencana,2015)

Ahmad Susanto, Pendidikan Anak Usia Dini Konsep Dan Teori, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2017)

Yuliani Nuraini Sujiono,Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:PT Indeks,2017)

Seidman, D. (2007). How: Why how we do anything means everything. Hoboken, NJ: Wiley.

Ellinor, L., & Gerard, G. (1998). Dialogue: Rediscover the transforming power of conversation. New York: Wiley. Hlm. 99

Downloads

Published

2021-12-01

How to Cite

Syaifur Rohman. (2021). Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Sejak Dini: di MI Sekecamatan Bandar Mataram. DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 127–144. https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.53