Mengelola Kelas dengan Strategi Pembelajaran The Power of Two
di SD N 1 Sumber Rejeki Mataram
DOI:
https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.51Keywords:
Pengelolaan Kelas, he Power Of Two, Strategi PembelajaranAbstract
Guru sangat berperan dalam pengelolaan kelas, apabila guru terampil mengelola kelasnya dengan baik maka akan mudah bagi guru untuk mencapai tujuan yang telah yang dirumuskan. Kemampuan seorang guru dalam mengelola kelas sangat menentukan hasil pembelajaran yang akan berlangsung, semakin kreatif guru dalam mengelola kelas maka semakin optimal proses pembelajaran yang akan berlangsung. Salah satu strategi pembelajaran active learning yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah the Power of Two yang mendorong setiap peserta didik untuk memiliki kepercayaan diri dan saling bekerja sama dalam mengutarakan pendapat sehingga menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih optimal. Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata pengelolaan dan kata kelas.Untuk mendefenisikan istilah pengelolaan kelas perlu melacak defenisi kedua kata tersebut. Sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan yaitu ruang belajar, pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan sebelum masuk materi yang akan dipelajari, dan bina suasana dalam belajar. Berdasarkan beberapa defenisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk suasana belajar yang kondusif sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang.Guru juga harus dapat mengendalikan kelas apabila terjadi gangguan-gangguan yang dapat mengganggu ketenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tugas dan peran guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas dalam perencanaan pembelajaran yang menyangkut merumuskan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran menetapkan metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi untuk mengetahui hasil pembelajaran. Oleh karena itu pengelolaan sekolah perlu menciptakan suasana gembira di sekolah yaitu suasana kekeluargaan yang akrab, dengan demikian guru termotivasi untuk mengelola kelas dengan baik, karena dengan pengelolaan kelas yang baikakan mempertinggi perkembangan mental dan sosial murid, dan memberi kebebasan intelektual dan pasih dalam karakter yang ditentukan, dan membuat suasana yang hangat antara guru dan murid yang memungkinkan pencapaian tujuan terlaksana.
References
Sagala, Saiful. Manajemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2010.
Djamah, Syaiful Bahfri. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta, 2000.
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesioanal. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012.
Harsano, Radno. Pengelolaan Kelas Yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius, 2007.
Nurhasnawati. Strategi Pengajaran Micro. Pekanbaru: Suska Press, 2002.
Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali Pers, 2000.
Evertson, Carolyn M & Emmer, Edmund T. Manajemen Kelasa Untuk Guru SD
Jakarta: Kencana, 2011.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2007
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Remaja Rosda Karya.
Pandie, Imansjah Ali. Didaktik MetodePendidikan umum. Surabaya: Usaha Nasional,
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktror Yang Menpengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta,
Departemen Agama Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an
Karim dan Terjemahannya, 1995.
Ahmad Bisyri Hadi Mafatih. Makalah Setrategi Belajar dengan Cara Kooperatif
(Bidang Study IPS). http://media.diknes.gi-id. Diakses pada tanggal 28 Mei